Dalam kontestasi pemilihan kepala daerah, visi dan misi menjadi elemen penting yang menggambarkan arah kebijakan dan program yang akan dilakukan oleh calon pemimpin. Salah satu pasangan calon, Citra Ino, mengusung visi mantap dan komprehensif yaitu Pembangunan yang Berkelanjutan untuk Mewujudkan Wisata Pangandaran Mendunia dengan Menitikberatkan pada Pendidikan Agama dan Karakter. Visi ini menunjukkan keinginan mereka untuk tidak hanya memajukan sektor pariwisata Pangandaran, tetapi juga membangun masyarakat yang berakar kuat pada nilai-nilai agama dan karakter yang tangguh.
Pembangunan Wisata Pangandaran Mendunia
Visi utama dari Citra Ino adalah membawa wisata Pangandaran ke tingkat internasional dengan tetap mengedepankan aspek keberlanjutan. Pangandaran, dengan keindahan pantai, alam, dan budaya lokalnya, memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata dunia. Namun, pendekatan yang diusung oleh pasangan ini adalah pembangunan yang berkelanjutan, artinya pembangunan yang tidak hanya fokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga menjaga keseimbangan antara perkembangan ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan sosial.Konsep keberlanjutan ini akan diterapkan dalam beberapa aspek penting, seperti:
- Pengembangan Infrastruktur Ramah Lingkungan: Memperbaiki infrastruktur pariwisata yang mendukung pengelolaan sampah, energi terbarukan, serta menjaga kelestarian alam Pangandaran.
- Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Mendorong masyarakat lokal untuk terlibat aktif dalam sektor pariwisata melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berbasis kearifan lokal.
- Promosi Internasional Berbasis Budaya: Memperkenalkan Pangandaran ke dunia internasional melalui promosi budaya, tradisi, dan produk lokal yang unik serta kampanye pariwisata yang terstruktur.
Pendidikan Agama dan Karakter sebagai Fondasi Masyarakat
Di samping visi tersebut, Citra Ino juga menekankan pentingnya pendidikan agama dan karakter dalam membangun masyarakat Pangandaran yang kuat dan mandiri. Mereka percaya bahwa pariwisata yang berkembang tidak akan optimal tanpa masyarakat yang memiliki fondasi moral dan karakter yang kokoh. Misi ini berfokus pada beberapa program utama, di antaranya:
- Penguatan Pendidikan Agama di Sekolah: Meningkatkan kurikulum pendidikan agama di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan formal dengan pendekatan yang relevan, modern, dan inklusif.
- Pelatihan Karakter untuk Anak Muda: Mengembangkan program pelatihan karakter dan kepemimpinan bagi generasi muda untuk membentuk pribadi yang bertanggung jawab, jujur, serta memiliki integritas dalam kehidupan sehari-hari.
- Pemberdayaan Pesantren dan Majelis Taklim: Mendorong peran aktif pesantren dan majelis taklim sebagai pusat pendidikan agama dan moral, serta menjadikannya mitra strategis dalam menciptakan masyarakat yang religius dan berbudaya.
- Pembangunan Sarana Pendidikan dan Kesehatan: Menyediakan fasilitas pendidikan agama yang memadai serta memperbaiki layanan kesehatan berbasis komunitas, sehingga setiap warga memiliki akses yang mudah dan berkualitas terhadap pendidikan dan kesehatan.
Sinergi Pariwisata dan Pendidikan
Sinergi antara pariwisata dan pendidikan agama serta karakter merupakan hal yang sangat penting dalam misi ini. Pembangunan wisata yang mendunia memerlukan masyarakat yang siap menyambut globalisasi dengan tetap berpegang teguh pada identitas lokal. Pendidikan agama dan pembentukan karakter akan menjadi benteng untuk menjaga nilai-nilai luhur dan membentuk kepribadian yang adaptif terhadap perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri.Dengan mengintegrasikan kedua aspek ini, pasangan calon Citra Ino berharap dapat menciptakan Pangandaran yang tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata internasional, tetapi juga sebagai wilayah yang masyarakatnya memiliki moralitas tinggi, berkarakter kuat, serta mampu bersaing di era globalisasi.
Kesimpulan
Visi dan misi Citra Ino mencerminkan komitmen mereka terhadap pembangunan berkelanjutan yang mengutamakan keseimbangan antara sektor ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dengan fokus pada pariwisata dan pendidikan agama serta karakter, mereka berusaha membangun Pangandaran yang maju secara ekonomi, namun tetap berlandaskan nilai-nilai moral dan spiritual.
