Dalam menanggapi rencana reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran yang diproyeksikan akan mempengaruhi warga yang tinggal di sepanjang lahan PT KAI, Pasangan Citra Ino menegaskan komitmen mereka untuk melindungi hak-hak warga terdampak. Hal ini disampaikan sebagai respons atas surat dari Aliansi Gagah, yang terdiri dari GAZA, GIBAS, dan LSM HARIMAU, yang menyuarakan kekhawatiran terkait dampak program tersebut, terutama dalam hal pemukiman dan kehidupan sosial masyarakat yang terdampak.
Pasangan Citra Ino memahami keresahan yang timbul di kalangan warga, khususnya mereka yang berpotensi kehilangan tempat tinggal akibat proyek reaktivasi ini. Dalam pernyataan resminya, mereka menegaskan bahwa setiap langkah yang diambil akan selalu berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tidak hanya itu, pendekatan mereka didasarkan pada prinsip kemanusiaan, di mana segala tindakan akan dilakukan dengan pertimbangan yang matang untuk meminimalisir dampak negatif terhadap warga.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Pasangan Citra Ino berjanji akan memberikan bantuan dan dukungan yang diperlukan bagi warga terdampak, sesuai dengan ketentuan hukum yang ada. Salah satu langkah konkret yang akan diambil adalah berdialog langsung dengan pihak-pihak terkait, termasuk PT KAI. Dialog ini diharapkan dapat menghasilkan solusi yang adil dan berkelanjutan bagi warga yang terdampak, terutama terkait perlindungan pemukiman dan kelangsungan hidup masyarakat di wilayah tersebut.
Pasangan Citra Ino meyakini bahwa dengan pendekatan yang kooperatif dan mengutamakan kepentingan bersama, solusi terbaik dapat ditemukan. Mereka berharap bahwa hasil dari dialog ini mampu memberikan perlindungan yang dibutuhkan oleh warga terdampak, sekaligus mendukung kelanjutan pembangunan infrastruktur yang diperlukan.Lebih lanjut, Pasangan Citra Ino juga menyatakan dukungannya terhadap upaya penataan yang mempertimbangkan aspek keadilan dan kesetaraan. Menurut mereka, pembangunan infrastruktur, termasuk proyek reaktivasi jalur kereta api ini, harus dijalankan dengan memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan tidak boleh menimbulkan ketidakadilan sosial.
Pasangan Citra Ino mengajak masyarakat dan semua pihak yang terkait untuk terus bekerja sama dalam memastikan bahwa dampak dari reaktivasi ini dapat diminimalisir, sembari mendukung perkembangan wilayah yang lebih baik. Mereka berjanji akan terus memperjuangkan hak-hak masyarakat terdampak melalui dialog yang konstruktif dan pendekatan yang berlandaskan pada prinsip keadilan dan kesetaraan.
Sebagai penutup, Pasangan Citra Ino menekankan bahwa mereka berdiri bersama masyarakat untuk mendukung upaya penataan yang adil dan berkeadilan. Mereka berkomitmen untuk melakukan segala upaya yang diperlukan dalam melindungi hak-hak warga terdampak reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran ini, agar kesejahteraan masyarakat tetap terjaga di tengah perkembangan infrastruktur yang ada.