Sejak gelar Pahlawan Nasional pertama kali dianugerahkan pada 1959, Indonesia telah mencatat lebih dari 200 tokoh yang diakui sebagai pahlawan atas perjuangan mereka bagi kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Dari total tersebut, hanya 16 di antaranya adalah perempuan. Meskipun jumlah ini relatif kecil, kontribusi para perempuan pahlawan ini sangat signifikan dan berperan dalam berbagai sektor seperti pendidikan, emansipasi, serta perlawanan terhadap penjajahan.Berikut ini adalah beberapa perempuan hebat yang diakui sebagai Pahlawan Nasional Indonesia:
1. Siti Walidah (Nyai Ahmad Dahlan)
Siti Walidah, lebih dikenal sebagai Nyai Ahmad Dahlan, adalah tokoh perempuan yang berjuang untuk pendidikan dan pemberdayaan perempuan di masa penjajahan. Istri pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, ini aktif memperjuangkan hak-hak buruh perempuan, terutama para pekerja batik di Kauman, Yogyakarta. Ia juga mendirikan asrama dan memberikan pendidikan bagi kaum perempuan.
2. Fatmawati Soekarno
Fatmawati Soekarno adalah istri dari Presiden Soekarno dan dikenal sebagai penjahit bendera Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945. Selain itu, Fatmawati juga berperan besar dalam mendukung perjuangan suaminya dalam upaya mencapai kemerdekaan Indonesia.
3. Nyi Ageng Serang
Nyi Ageng Serang, nenek dari Ki Hajar Dewantara, merupakan tokoh pahlawan yang turut memimpin pasukan dalam Perang Jawa melawan Belanda pada tahun 1825. Ia adalah salah satu dari sedikit perempuan yang terjun langsung ke medan perang untuk mempertahankan kemerdekaan.
4. Martha Christina Tiahahu
Martha Christina Tiahahu adalah seorang pejuang perempuan dari Maluku yang ikut berperang melawan Belanda pada tahun 1817. Meski masih muda, ia menjadi simbol keberanian bagi rakyat Maluku dan terus memperjuangkan kebebasan hingga akhir hayatnya.
5. Laksamana Malahayati
Laksamana Malahayati, perempuan asal Aceh, adalah panglima angkatan laut perempuan pertama di dunia. Ia memimpin pasukan laut melawan Portugis dan Belanda di akhir abad ke-16, serta mendirikan armada khusus yang dikenal dengan "Inong Balee", yang berisi para janda pahlawan.
6. Cut Meutia
Cut Meutia adalah pahlawan dari Aceh yang melanjutkan perjuangan melawan Belanda setelah suaminya gugur di medan perang. Ia memimpin pasukan rakyat Aceh hingga akhirnya gugur pada tahun 1910. Keberaniannya menjadi inspirasi bagi perjuangan kemerdekaan di Aceh dan Nusantara.
7. Raden Adjeng Kartini
RA Kartini dikenal luas sebagai pelopor emansipasi perempuan di Indonesia. Melalui pemikirannya yang dituangkan dalam surat-suratnya, ia memperjuangkan hak-hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan. Gagasan-gagasannya menjadi inspirasi bagi pergerakan perempuan Indonesia.
8. Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien adalah salah satu tokoh perempuan pejuang dari Aceh. Ia memimpin perlawanan rakyat Aceh melawan Belanda setelah suaminya gugur dalam perang. Kegigihannya dalam melawan penjajah hingga usia lanjut menjadikannya simbol keberanian dan keteguhan.
9. Dewi Sartika
Dewi Sartika adalah tokoh pahlawan nasional yang memperjuangkan pendidikan untuk perempuan di Jawa Barat. Pada tahun 1904, ia mendirikan Sekolah Istri, yang kemudian berkembang menjadi Sekolah Keutamaan Istri. Lewat sekolah ini, Dewi Sartika berupaya memberikan pendidikan yang layak bagi kaum perempuan.
10. Opu Daeng Risadju
Opu Daeng Risadju adalah pahlawan perempuan dari Sulawesi Selatan yang berjuang melawan penjajah kolonial Belanda. Ia aktif dalam Partai Sarekat Islam Indonesia dan ikut menyebarkan ide-ide nasionalisme hingga ditangkap dan disiksa oleh Belanda.
11. Rohana Kudus
Rohana Kudus adalah wartawan perempuan pertama di Indonesia. Ia berjuang untuk hak-hak perempuan melalui dunia jurnalistik dan pendidikan. Rohana mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia di Sumatra Barat, sebuah sekolah yang berfokus pada pemberdayaan perempuan.
12. Hajjah Rangkayo Rasuna Said
Rasuna Said adalah tokoh perempuan yang dikenal karena perjuangannya di bidang pendidikan dan hak-hak perempuan. Ia juga merupakan salah satu tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui aktivitas politik dan pers.
13. Siti Manggopoh
Siti Manggopoh adalah pejuang dari Sumatra Barat yang terkenal karena keberaniannya dalam melawan penjajahan Belanda. Ia dijuluki sebagai Singa Betina dari Manggopoh karena aksinya yang luar biasa di medan pertempuran.
14. Maria Walanda Maramis
Maria Walanda Maramis adalah tokoh pendidikan dari Minahasa yang memperjuangkan hak-hak perempuan. Melalui organisasi PIKAT, ia berkontribusi dalam memberikan pendidikan praktis bagi perempuan untuk mempersiapkan mereka dalam kehidupan sehari-hari.
15. Andi Depu Maraddia Balanipa
Andi Depu adalah pahlawan dari Sulawesi Barat yang memimpin perlawanan rakyat melawan Belanda dan Jepang. Ia juga berperan aktif dalam menyebarkan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke wilayah Mandar.
16. Ratu Kalinyamat
Ratu Kalinyamat adalah penguasa perempuan dari Jawa pada abad ke-16 yang memimpin wilayah Kalinyamat. Ia dikenal sebagai sosok perempuan pemberani yang melawan penjajahan Portugis di wilayahnya dan dikenal luas di panggung politik Nusantara pada masanya.
Kesimpulan
Perjuangan para perempuan pahlawan ini menunjukkan bahwa peran perempuan dalam sejarah Indonesia tidak bisa diabaikan. Mereka tidak hanya terlibat dalam perlawanan fisik melawan penjajah, tetapi juga dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan. Warisan perjuangan mereka tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.